Selasa, 23 Juni 2009

EVALUASI

Untuk menguji pemahaman anda mengenai materi hidrolisis garam, silahkan jawab soal-soal berikut ini!

1. Larutan garam berikut yang dapat memerahkan lakmus biru adalah . . .

a. KCl

b. Na2CO3

c. Ca3(PO4)2

d. Al(NO3)3

2. Larutan KCN dalam air akan bersifat basa. Reaksi yang menunjukkan terjadinya sifat basa tersebut adalah . . . .

a. K+ + OH- → KOH

b. CN- + H2O → HCN + OH-

c. CN- + H+ → HCN

d. K+ + H2O → KOH + H+

3. Larutan NH4Cl 0,1 M terhidrolisis 1 %, pH larutan tersebut adalah . . . .

a. 2

b. 10

c. 4

d. 3

4. Garam berikut yang di dalam air bersifat basa adalah. . . .

a. Natrium klorida

b. Natrium sulfat

c. Kalium asetat

d. Ammonium klorida

5. Garam yang dalam air bersifat asam adalah . . . .

a. Magnesium nitrat

b. Tembaga (II) sulfat

c. Natrium asetat

d. Kalium karbonat

6. Larutan garam yang memiliki pH > 7 adalah . . . .

a. NaCN

b. KCl

c. CuSO4

d. NH4Cl

7. pH larutan 100 mL NH4Cl 0,1 M adalah . . . .(Kb NH3 = 10 -5)

a. 9

b. 8

c. 6

d. 5

8. Garam berikut yang dalam air mempunyai pH = 7 adalah . . .

a. Na2CO3

b. CH3COONa

c. NH4Cl

d. NaCl

9. Larutan garam berikut yang tidak terhidrolisis dalam air adalah. . . .

a. Natrium sianida

b. Natrium nitrat

c. Aluminium klorida

d. Barium nitrit

10. Di antara garam – garam berikut yang mengalami hidrolisis total dalam air adalah. . .

a. NH4Cl

b. CuSO4

c. KCN

d. NH4CN

KOMPETENSI

Satuan Pendidikan : SMA Mata Pelajaran : Kimia Kelas : XI Semester : 2 I. Standar Kompetensi Siswa mampu mendeskripsikan sifat – sifat larutan, metode pengukuran dan penerapannya. II. Kompetensi Dasar Siswa memahami jenis garam yang mengalami hidrolisis dalam air dan mengukur serta menghitung pH larutan garam berdasarkan percobaan. III. Indikator
  • Mengelompokkan jenis-jenis garam berdasarkan asam basa pembentuknya
  • Menentukan jenis-jenis garam yang dapat terhidrolisis
  • Menentukan jenis reaksi hidrolisis yang terjadi pada suatu garam
  • Menentukan sifat larutan garam yang terhidrolisis
  • Menghitung pH larutan garam yang terhidrolisis.

LATIHAN SOAL

Garam yang Berasal dari Asam Lemah dan Basa Kuat

1. Hitunglah pH larutan NaCN 0,01 M, diketahui Ka HCN = 10-10

2. Hitunglah pH larutan yang merupakan campuran dari 100 mL CH3COOH 0,2 M dan 100 mL NaOH 0,2 M, jika Ka CH3COOH = 10-5

Jawaban

1. pH = 11

2. pH = 9

Garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah

1. Hitunglah pH larutan (NH4)2SO4 0,1 M, jika Kb NH3 = 2 x 10 -5

Jawaban : pH = 5

Garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah

1. Hitunglah pH larutan NH4CN 0,1 M, jika diketahui Ka HCN = 4 x 10-10 dan Kb NH3 = 2 x 10 -5

Jawaban : pH = 9

Garam yang terbentuk dari Asam Kuat dan Basa Kuat

Ion-ion yang dihasilkan dari ionisasi garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat tidak ada yang bereaksi dengan air, sebab ion-ion yang bereaksi akan segera terionisasi kembali secara sempurna.

Contoh :

NaCl(aq) → Na+(aq) + Cl-(aq)

Ion Na+ dan ion Cl-di dalam larutan tidak mengalami reaksi dengan air, sebab reaksi air dengan ion Na+ yang menghasilkan NaOH akan segera terionisasi kembali menjadi ion Na+. Hal ini disebabkan NaOH merupakan basa kuat yang terionisasi sempurna. Demikian pula dengan ion Cl- bereaksi dengan air maka HCl yang terjadi akan segera terionisasi sempurna menjadi ion Cl- kembali, sebab HCl merupakan asam kuat yang akan terionisasi sempurna.

Kesimpulannya, garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat tidak terhidrolisis. Oleh karena itu, konsentrasi ion H+ dan OH- dalam air tidak terganggu, sehingga larutan bersifat netral.

Senin, 22 Juni 2009

Garam yang terbentuk dari Asam Lemah dan Basa Lemah

Garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah di dalam air terionisasi, dan kedua ion garam tersebut bereaksi dengan air.

Contoh :

NH4CN (aq) → NH4+ (aq) + CN-(aq)

Ion NH4+ bereaksi dengan air membentuk reaksi kesetimbangan,

Ion CN-bereaksi dengan air membentuk reaksi kesetimbangan,

Hidrolisis garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah merupakan hidrolisis total, sebab kedu

a ion garam mengalami reaksi hidrolisis dengan air. Sifat larutan ditentukan oleh harga tertapan kesetimbangan asam (Ka) dan tetapan kesetimbangan basa (Kb) dari kedua reaksi tersebut.

Bagaimana menghitung pH larutan garam ini?

pH larutan garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah secara kuantitatif sukar dikaitkan dengan harga Ka dan Kb maupun dengan konsentrasi garam. pH larutan hanya dapat ditentukan secara tepat melalui pengukuran.

Untuk menentukan [H+] garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah tentukan dulu harga Kh

Garam yang terbentuk dari Asam Kuat dan Basa Lemah

Garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah bila dilarutkan ke dalam air akan menghasilkan kation yang berasal dari basa lemah. Ion tersebut bila bereaksi dengan air menghasilkan ion H+ yang menyebabkan larutan bersifat asam.

Contoh : NH4Cl yang terdiri dari HCl (asam kuat) dan NH4OH (basa lemah)

NH4Cl(aq)NH4+(aq) + Cl-(aq)

Cl-(aq) + H2O(l)(no reaction)

Jadi, garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah akan terhidrolisis sebagian (parsial) dan bersifat asam.

Bagaimana menghitung pH larutan garam yang bersifat Asam?

Contoh larutan garam yang bersifat asam adalah NH4Cl, NH4Br, Al2(SO4)3.

Perhatikan reaksi hidrolisis berikut ini!

Reaksi hidrolisis merupakan reaksi kesetimbangan. Meskipun hanya sedikit dari garam yang mengalami reaksi hidrolisis, tapi cukup untuk mengubah pH larutan. Tetapan kesetimbangan dari reaksi hidrolisis disebut tetapan hidrolisis dan dilambangkan dengan Kh.

Kh= [NH4OH][H+] /[NH4+]

H2O diabaikan karena H2O adalah konstan. NH4OH selalu sama dengan [ H+] sehingga

Kh = KW/Kb

Maka Untuk hidrolisis garam yang bersifat asam berlaku hubungan:

Garam yang terbentuk dari Asam Lemah dan Basa Kuat

Garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat bila dilarutkan ke dalam air akan menghasilkan anion yang berasal dari asam lemah. Ion tersebut bila bereaksi dengan air menghasilkan ion OH- yang menyebabkan larutan bersifat basa. Contoh : NaCH3COO yang terdiri dari NaOH (basa kuat) dan CH3COOH (asam lemah)

NaCH3COO(aq)Na+(aq) + CH3COO-(aq)

Na+(aq) + H2O(l)(no reaction)

Jadi, garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat akan terhidrolisis sebagian (parsial) dan bersifat basa.

Bagaimana menghitung pH larutan garam yang bersifat Basa?

Perhatikan reaksi hidrolisis CH3COO- dari garam CH3COONa berikut!

Konst

anta kesetimbangan reaksi hidrolisis disebut konstanta hidrolisis yang dinotasikan dengan Kh

Oleh karena [CH3COOH] selalu sama dengan [OH-], maka

Selanjutnya, harga tetapan hidrolisis Kh dapat dikaitkan dengan tetapan ionisasi asam lemah Ka dan tetapan kesetimbangan air, Kw

PENGERTIAN HIDROLISIS

Hidrolisis merupakan reaksi penguraian garam oleh air atau reaksi ion-ion garam dengan air. Pada penguraian garam ini, dapat terjadi beberapa kemungkinan, yaitu :

  • Ion garam bereaksi dengan air menghasilkan ion H
  • Ion garam bereaksi dengan air menghasilkan ion H+, sehingga menyebabkan [H+] dalaMm air bertambah dan akibatnya [H+] > [OH-], maka larutan bersifat asam.
  • Ion garam tersebut tidak bereaksi dengan air, sehingga [H+] dalam air akan tetap sama dengan [OH-], maka air akan tetap netral (pH = 7).

Ion garam dianggap bereaksi dengan air, bila ion tersebut dalam reaksinya menghasilkan asam lemah atau basa lemah, sebab bila menghasilkan asam atau basa kuat maka hasil reaksinya akan segera terionisasi sempurna dan kembali menjadi ion-ionnya. Jika ditinjau dari asam dan basa pembentuknya ada empat jenis garam yang dikenal, yaitu ;

1. Garam yang terbentuk dari asam lemah dengan basa kuat

2. Garam yang terbentuk dari asam kuat dengan basa lemah

3. Garam yang terbentuk dari asam lemah dengan basa lemah

4. Garam yang terbentuk dari asam kuat dengan basa kuat

PETA KONSEP

Jumat, 05 Juni 2009

PENDAHULUAN

Pendahuluan

Air murni bersifat netral disebabkan konsentrasi ion H+ sama dengan konsentrasi ion OH-. Bila ke dalam air dilarutkan asam, maka asam tersebut terionisasi menghasilkan ion H+, sehingga mengganggu kesetimbangan air. Akibatnya, konsentrasi ion H+ lebih besar daripada konsentrasi ion OH-, maka larutannya bersifat asam. Demikian pula bila bila ke dalam air dilarutkan basa, yang akan terionisasi menghasilkan ion OH-. Hal ini mengakibatkan konsentrasi ion H+ lebih kecih daripada konsentrasi OH-, maka larutannya bersifat basa.

Bagaimanakan jika yang dilarutkan ke dalam air merupakan garam yang tidak menghasilkan ion H+ atau ion OH-. kegiatan pengalaman belajar ini menunjukkan bahwa meskipun garam tidak menghasilkan ion H+ maupun OH-, tetapi ternyata dapat menyebabkan air berubah sifatnya dari netral menjadi asam atau basa.